Sabtu, 17 Mei 2014

Sejarah dan Perkembangan Android

5 komentar


Siapa sih sekarang yang ndak kenal Android ? saya kira hampir semua orang mengenal android, namun apakah rekan tahu sejarah pekembangan OS android ini. maka dari itu yuuk di simak penjelasan seputar arti, sejarah, dan perkembangannya. Android merupakan sistem operasi yang berbasis Linux untuk mobile/telepon seluler. sama halnya dengan telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti mobile yang support dalam os android.

Google telah bekerjasama dengan Android Inc. pada bulan juli 2005, perusahaan yang berada di Palo Alto, California Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu berbagai isu yang muncul bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler /perangkat mobile dengan os android.

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010).

Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc.

Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. 

TYPE ANDROID DARI MASA KEMASA


Android versi 1.1
Android memang diluncurkan pertama kali pada tahun 2007, namun sistem operasi ini mulai dirilis dan diterapkan ke berbagai gadget pada tanggal 9 Maret 2009 silam. Android versi 1.1 merupakan Android awal yang dimana versi ini baru memberikan sentuhan dibeberapa aplikasinya seperti sistem antar muka bagi pengguna (user interface) yang lebih baik, serta beberapa aplikasi yang lain.

Android versi 1.5 (Cupcake)
Pada bulan Mei 2009 Android kembali mengalami perubahan versi. Android versi 1.1 kemudian disempurnakan dengan Android versi 1.5 atau yang dikenal sebagai Android Cupcake. Perubahan  yang terjadi pada sistem operasi Android Cupcake bisa dibilang cukup banyak. Diantaranya adalah sistem fasilitas mengunggah video ke Youtube, aplikasi headset nirkabel bluetooth, tampilan keyboard dilayar, serta tampilan gambar bergerak yang lebih atraktif.

Android versi 1.6 (Donut)
Donut (versi 1.6) diluncurkan dalam tempo kurang dari 4 bulan semenjak peluncuran perdana Android Cupcake, yaitu pada bulan September 2009. Android versi Donut memiliki beberapa fitur yang lebih baik dibanding dengan pendahulunya, yakni mampu menayangkan indikator baterai pada ponsel, pengguna dapat memilih dan menentukan file yang akan dihapus, zoom-in zoom-outgambar dengan membaca gerakan serta arah gerakan tangan (gesture), penggunaan koneksi CDMA/EVDO, dan lain sebagainya.

Android versi 2.0/2.1 (Eclair)
Masih ditahun yang sama, Android kembali merilis operating sistem versi terbarunya, yaitu Android versi 2.0/2.1 Eclair. Android Eclair diluncurkan oleh Google 3 bulan setelah peluncuran Android versi 1.6. Dengan meluncurkan 4 versi ditahun yang sama, akhirnya begitu banyak perusahaan pengembang gadget atau handset yang mulai tertarik untuk menggunakan dan mengembangkan Android sebagai platform utama yang digunakan untuk handset-handset terbaru mereka. Inilah dimana era kebangkitan Android yang sempat mendobrak doktrin penggunaan sistem layar yang awalnya dipandang kurang user friendly bagi pengguna.

Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)
Butuh 5 bulan bagi Google untuk melakukan regenerasi dari Android Eclair versi sebelumnya ke versi Froyo Frozen Yoghurt. Pada tanggal 20 Mei 2010, Android versi 2.2 alias Android Froyo ini dirilis. Sistem operasi dengan julukan Froyo ini melakukan beberapa update dan juga pembenahan seputar aplikasi serta tampilannya. Keinginan untuk bisa menempatkan sebuah kartu ekspansi berbentuk slot Micro SD berkapasitas besar sudah bisa diwujudkan oleh OS versi ini. 

Android versi 2.3 (Gingerbread)
7 bulan kemudian Android kembali melakukan gebrakan dengan merilis kembali Android versi 2.3 atau yang dikenal sebagai Android Gingerbread. dari segi tampilan Gingerbread jauh lebih atraktif dan sudah mampu mendukung fitur dual kamera untuk melakukan video call. Bukan hanya itu saja, Android Gingerbread juga mulai mengkonsentrasikan kepada kemampuan untuk meningkatkan mutu aplikasi-aplikasi permainan berbasis mobile android. 

Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)
Pada bulan Mei 2011 Android versi 3.0/3.1 atau Android Honeycom dirilis. Android Honeycomb merupakan sebuah sistem operasi Android yang tujuannya memang dikhususkan bagi penggunaan tablet berbasis Android. Halaman pengguna (user interface) yang digunakan pada Android versi ini juga sangat berbeda dengan yang digunakan pada smartphone Android. Hal tersebut tentu saja disebabkan oleh tampilan layar yang lebih besar pada tablet serta untuk mendukung penggunaan hardware dengan spesifikasi yang lebih tinggi yang digunakan pada perangkat tersebut.

Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)
Android ICS atau Ice Cream Sandwich juga dirilis pada tahun yang sama dengan Honeycomb, yaitu pada bulan Oktober 2011. Begitu banyak fitur-fitur terbaru yang disematkan pada sistem operasi ini, antara lain yaitu fitur yang memaksimalkan fotografi, grafis dan resolusi gambar, kualitas video, sistem pengenal wajah dan masih banyak lagi lainnya.

Android versi 4.1 (Jelly Bean)
Android Jelly Bean merupakan versi Android yang terbaru pada saat ini. Salah satu gadget yang menggunakan sistem operasi Jelly Bean adalah Google Nexus 7 yang diprakarsai oleh ASUS, vendor asal Taiwan yang juga menjadi teman satu kampung halaman dengan Acer. Fitur terbaru dari sistem operasi Android Jelly Bean ini salah satunya adalah peningkatan kemampuan on-screen keyboard yang lebih cepat serta lebih responsif, dan beberapa fiture keren lainnya.

Android versi 4.4 (KitKat)
Kehadiran android kitkat merupakan pelucuran produk OS anyar yang dilucurkan pada 4 september 2013, sebelumnya banyak kabar beredar jikalau android akan meluncurkan OS baru yang bernama Android Key Lime Pie namun setelah di analalisa tidak sesuai dengan ejaan orang umum, sehingga namanya diganti dengan OS Android KitKat yang sebagian besar orang sudah familiar dengan itu seperti yang dilangsing BBC dalam wawancaranya dengan John Lagerling selaku perwakilan dari google.

Next, kita tunggu versi terbaru android generasi berikutnya...
Read more ►

Dampak Positif dan Negatif Globalisasi

5 komentar
10 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi | Arus globalisasi yang melanda seluruh dunia mempunyai dampak bagi bidang sosial budaya suatu bangsa. Pada awalnya, globalisasi hanya dirasakan di kota-kota besar di Indonesia. Namun dengan adanya kemajuan teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi globalisasi juga telah menyebar ke seluruh penjuru tanah air. Arus globalisasi yang penyebarannya sangat luas dan cepat tersebut membawa dampak positif dan negatif. Dampak positif globalisasi, antara lain sebagai berikut.



A). Dampak Positif Globalisasi :
Meningkatkan etos kerja yang tinggi, suka bekerja keras, disiplin, mempunyai jiwa kemandirian, rasional, sportif, dan lain sebagainya.
Kemajuan teknologi menyebabkan kehidupan sosial ekonomi lebih produktif, efektif, dan efisien sehingga membuat produksi dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional.
Tingkat Kehidupan yang lebih Baik.
Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri.
Kemajuan di bidang teknologi, komunikasi, informasi, dan transportasi yang memudahkan kehidupan manusia.

Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi).
Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan.
Berkembangnya turisme dan pariwisata.
Meningkatkan pembangunan negara.

B). Dampak Negatif Globalisasi :
Semakin mudahnya nilai-nilai barat masuk ke Indonesia baik melalui internet, media televisi, maupun media cetak yang banyak ditiru oleh masyarakat.
Semakin lunturnya semangat gotong-royong, solidaritas, kepedulian, dan kesetiakawanan sosial sehingga dalam keadaan tertentu/ darurat, misalnya sakit,kecelakaan, atau musibah hanya ditangani oleh segelintir orang.

Maraknya penyelundupan barang ke Indonesia.
Perusahaan dalam negeri lebih tertarik bermitra dengan perusahaan dari luar, Akibatnya kondisi industri dalam negeri sulit berkembang.
Terjadi kerusakan lingkungan dan polusi limbah industri.
Menghambat pertumbuhan sektor industri.
Terjadinya sikap mementingkan diri sendiri (individualisme)
Adanya sikap sekularisme yang lebih mementingkan kehidupan duniawi dan mengabaikan nilai-nilai agama.
Timbulnya sikap bergaya hidup mewah dan boros karena status seseorang di dalam masyarakat diukur berdasarkan kekayaannya.
Mudah terpengaruh oleh hal yang tidak sesuai dengan kebiasaan atau kebudayaan suatu negara

sumber : http://asrilrahmatp.blogspot.com/2013/01/10-dampak-positif-negatif-globalisasi.html
Read more ►

Introduction HTML 5

5 komentar
Akhir-akhir ini, di bidang teknologi website, kita mulai sering membaca berita atau artikel mengenai HTML 5. HTML 5 disebut dapat membawa perubahan besar dalam bidang website. Mungkin anda penasaran, apa itu HTML 5? Apa saja kelebihan yang ditawarkan HTML 5? Sebelum kita membahasnya, lebih baik kita mengenal terlebih dahulu mengenai HTML. Secara sederhana, HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa yang digunakan untuk membuat tampilan halaman sebuah website. HTML tersusun atas kode-kode terstruktur yang disebut tag, yang akan memberikan informasi kepada web browser untuk menampilkan informasi sesuai fungsi tag tersebut. Lantas, apa yang dimaksud dengan HTML 5?



HTML 5 adalah versi terbaru dari bahasa HTML. HTML 5 difokuskan untuk mendukung aplikasi berbasis web, di mana aplikasi web telah menjadi saingan bagi aplikasi desktop dan aplikasi mobile. Beberapa contoh aplikasi web yang besar yaitu Facebook, Twitter, Yahoo! dan Google.

Apa saja kelebihan HTML 5?

1. Lebih simple

Pembaharuan pada HTML 5 memudahkan kalangan web developer untuk membuat halaman HTML karena tag yang digunakan menjadi lebih singkat.

Beberapa pembaharuan tersebut antara lain:


Doctype yang lebih simple

Pada HTML versi sebelumnya, doctype yang digunakan untuk mendefinisikan tipe versi HTML ditulis seperti di bawah ini:
Pada HTML 5 cukup ditulis:


Charset yang lebih simple

Sebelumnya
Pada HTML 5, cukup ditulis
Atribut “type” tidak lagi diperlukan untuk link CSS dan javascript

Penulisan CSS yang sebelumnya seperti ini:
Menjadi seperti ini:
Untuk javascript juga hampir sama, di mana sebelumnya ditulis
menjadi


2. Lebih rapi dan terstruktur

Dengan markup baru, layout di HTML 5 menjadi lebih rapi dan lebih bermakna. Pengunaan tag-tag layout baru seperti,,,,,,,, dan lainnya lebih deskriptif dibandingkan dengan berbagai ID maupun class.



3. Mengurangi penggunaan plugin

HTML 5 menyediakan dukungan terhadap fitur-fitur yang sebelumnya memerlukan plugin, seperti video, audio, penggambaran, dan socket. Sehingga untuk memutar video dari web, plugin seperti adobe flash player tidak lagi dibutuhkan. Contohnya untuk memutar video cukup dibutuhkan kode sederhana seperti ini:


4. Penyimpanan data yang lebih baik

Penyimpanan data sementara di browser seperti ketika mememasukkan item ke keranjang belanja ketika berbelanja online, pada umumnya menggunakan cookies. Namun cookies ternyata mempunyai kelemahan, yaitu kapasitas yang kecil dan informasi selalu disimpan di header HTTP request. Hal ini berarti cookies selalu berada dalam lalu lintas request web browser ke server, bahkan ketika informasi di cookies tidak perlu dikirim ke server. Dengan web storage kelemahan tersebut dapat diatasi. Web storage memiliki kapasitas penyimpanan yang besar dan informasi disimpan secara lokal di web browser.

Selain kelebihan-kelebihan di atas, HTML 5 juga memiliki elemen-elemen dan atribut baru serta javascript API yang memperkaya fitur sebuah aplikasi web. Bahkan, game pun dapat dibuat dengan bermodalkan HTML 5, CSS, dan Javascript. Untuk itu, tidak heran mengapa perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, Mozilla, Google, Facebook, dan perusahaan besar lainnya telah mendukung HTML 5 sebagai web masa depan. Jadi, bagi anda yang sudah ataupun ingin berkecimpung di dunia web, tidak ada salahnya mempelajari HTML 5.
Read more ►

Jumat, 02 Mei 2014

Web Review - App Store vs Google Play

6 komentar
App Store vs Google Play

Fans iOS akan mengatakan bahwa Apple App Store adalah store terbaik dan begitu juga sebaliknya, fans Android akan mengatakan Google Play merupakan store terbaik. Saya telah menggunakan keduanya hampir 2 tahun secara intensif setiap hari dan berikut ini adalah hal-hal yang saya pikir dapat dipelajari dari kedua belah pihak. Artikel ini tidak bertujuan untuk mencari mana yang terbaik karena itu merupakan hal yang tidak akan pernah berakhir. Namun artikel ini hanya bertujuan untuk melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing dan berharap semoga di masa mendatang Apple Dan Google melakukan perbaikan yang pada akhirnya menguntungkan kita sebagai pengguna.
Kemudahan Akses

Untuk point ini saya merasa Google Play jauh lebih enak dan mudah untuk diakses. Kamu bahkan tidak memerlukan gadget dan bisa mengaksesnya lewat web browser. Sedangkan App Store memerlukan gadget atau setidaknya sebuah PC dengan iTunes yang terinstall untuk download sebuah game.
Selain itu lewat websitenya kita dapat memilih gadget mana yang ingin kita install. Jadi misalnya saya sedang berada di luar rumah dan ingin menginstall sebuah game maka saya cukup browsing dan lalu memilih tablet saya yang sedang ada di rumah dan proses download segera dimulai di tablet saya. Hal yang kurang lebih sama dapat dilakukan oleh Apple tapi itu akan membuat seluruh gadget Apple kamu mendownload game tersebut.
Kategorisasi
Google Play adalah store terburuk untuk kategorisasi. Mereka hanya membagi puluhan ribu game ke dalam 6 kategori saja. Yang paling parah, mereka menambahkan live wallpaper dan widget ke dalam kategori games.
Apple App Store disatu sisi mempunyai pembagian kategori yang sangat jelas, rapi dan teroganisir. Sebagai permulaan, gamenya sendiri dibagi atas 19 kategori dan setiap kategori terbagi lagi atas 4 sub kategori yaitu game paling baru, game paling hot, seluruh game berbayar dan seluruh game gratis. Google Play hanya membaginya dalam 2 kategori: Top Paid dan Top Free, tetapi susunan game dalam kategori ini jarang berubah.
Apple App Store juga mempunyai bagian-bagian yang mempermudah kita untuk menemukan game yang kita cari seperti kumpulan game yang mirip dengan Temple Run, kumpulan game yang diangkat dari film, kumpulan game multiplayer terbaik dan banyak lagi.
Ketersediaan Informasi
Sebenarnya untuk masalah informasi keduanya juga punya kelebihan dan kekurangan. Saya suka dimana Google Play mempunyai video trailer game sehingga kita tidak perlu mencari lagi. Tapi saya bingung dengan keterangan lain yang tidak akurat. Contohnya size, kebanyakan game Android mempunyai size installer yang kecil tapi begitu diinstall dia meminta tambahan data sehingga kita tidak akan tahu berapa ukurannya sampai benar-benar ter-install. Satu lagi yang paling saya benci adalah kata-kata “Varies with device” di Google Play. 20MB? 30MB? 100MB? 2GB? Arghhh…

Update
Untuk masalah update kedua store ini mempunyai masalah yang relatif mirip. Mereka harus mendownload keseluruhan gamenya untuk melakukan update. Saya ingat dulu ketika pertama kali Infinity Blade keluar terdapat bug dimana raja terakhir tidak mengeluarkan voice ketika berbicara dan beberapa hari kemudian keluar update untuk mengatasi hal tersebut.
Masalahnya, saya harus mendownload ulang 600MB lebih hanya untuk mengatasi bug yang mungkin hanya beberapa puluh baris code saja. Jika update bisa bersifat parsial/delta maka dunia mobile gaming akan menjadi dunia yang lebih baik :)
Ketika melakukan update di Google Play, ia akan memberitahukan bahwa update ini membutuhkan modifikasi harddisk, akses network communication dan bla..bla..bla.. hal teknis yang mungkin hanya dimengerti sebagian orang. Tapi mereka melewatkan informasi terpenting “Apa yang baru dan berubah dari update ini!!”. Hal ini kadang membuat saya jengkel.
Kamu sendiri yang jadi jurinya, mana dari kedua screenshot ini yang lebih masuk akal dan berguna?


Sistem Redeem & Gifting
Untuk urusan ini Apple App Store adalah pemenangnya. Google Play sampai saat ini tidak mendukung sistem redeem dan gifting sehingga GameSaku selalu membagikan game untuk iOS setiap minggunya karena tidak ada mekanisme yang memungkinkan kita untuk memberikan kamu game lewat Google Play.
Sistem Rating
Sistem Rating merupakan hal yang paling bertolak belakang antara Apple App Store dan Google Play. Di App Store kita jarang sekali menemukan komentar bahkan untuk game yang populer. Berikut contoh rating untuk game Quadropus Rampage dimana hanya ada 1 komentar di App Store sedangkan di Google Play terdapat 857 rating.


Sebaliknya Google Play mempunyai banyak sekali komentar, tapi kebanyakan dari mereka palsu atau bot. Kebanyakan dari pemain di Google Play akan memberi rating 1 hanya karena gamenya tidak jalan di gadget mereka. Ini sebenarnya membuat frustrasi saya dan mungkin developer lainnya. Tidak semua developer mempunyai waktu dan resource untuk mencoba gamenya di seluruh gadget Android yang ada. Jadi jika tidak jalan di sebuah gadget maka maklum sajalah dan jangan diberi nilai 1.


Ujung-ujungnya sistem rating dan komentar tidak lagi dapat dijadikan acuan.
Punya unek-unek kamu sendiri mengenai App Store atau Play Store yang kamu pakai sekarang? Silahkan sampaikan di bawah. Ingat ini sekali lagi bukan bertujuan mencari yang mana yang terbaik namun bertujuan untuk menunjukkan bahwa kedua belah Store dapat saling belajar dan menjadi toko aplikasi yang terbaik bagi penggunannya.
Read more ►
 

Copyright © andreymahdison Design by O Pregador | Blogger Theme by Blogger Template de luxo | Powered by Blogger